12 July 2010

Kasihku Abadi - Chap 1 - Part 5

Dalam mabuknya yang menggila itu , ayah Radhiyunnah Safih telah

mengambil sebilah pisau pemotong sayur yang terletak di dapur . Pisau keluli yang

matanya sepanjang tujuh inci itu , menyilau matanya tatkala di suluhi lampu kalimantang

yang terang memancarkan cahayanya . Dengan mengacukan pisau ke leher Radhiyunnah

Safih , ayah Radhiyunnah Safih telah mengugut ibu Radhiyunnah Safih yang dia akan

mencederakan Radhiyunnah Safih jika kemahuannya tidak di turuti .

Dalam keadaan risau serta kasihnya pada Radhiyunnah Safih , ibu

Radhiyunnah Safih telah menuruti permintaan suaminya . Malangnya , walaupun ibu

Radhiyunnah Safih telah menyerahkan wang kepada ayah Radhiyunnah Safih , ayah

Radhiyunnah Safih tetap tidak melepaskannya . Dia sebaliknya berkata dia pasti akan

mendapat keuntungan yang besar jika menjualkan Radhiyunnah Safih kepada sindiket

pelacuran . Ibu Radhiyunnah Safih beristighfar panjang mendengar kata-kata suaminya .

Radhiyunnah Safih menangis teresak-esak dalam cengkaman ayahnya , ketakutan .

Ibu Radhiyunnah Safih berkali-kali meminta ayah Radhiyunnah Safih untuk

mengucap . Namun, ayah Radhiyunnah Safih masih dalam rangkulan iblis dan syaitan .

Ayahnya cuba beredar dengan membawa Radhiyunnah Safih bersama-

samanya . Ibu Radhiyunnah Safih telah menerpa ke arah suaminya . Pergelutan berlaku di

antara ibu dan ayah Radhiyunnah Safih . Radhiyunnah Safih di tolak ke tepi . Kepalanya

terhantuk pasu bunga yang di gubah indah , menghiasi ruang tamu rumahnya . Cecair merah

yang hangat mengalir pantas dari kepalanya . Darah . Pandangan Radhiyunnah Safih mula

kabur . Namun begitu , Radhiyunnah Safih dapat melihat dengan jelas tatkala ayahnya

menikam ibunya dengan pisau tersebut , tepat menembusi paru-paru kirinya .

Radhiyunnah Safih menjerit ketakutan .

No comments: