"Mari menyusun , seroja bunga ... "
Telefonku berbunyi . Ku lihat pada jam di tanganku . Pukul dua pagi .
Sudah lima jam Rosnida meninggalkan rumah .Siapa yang mungkin menelefonku
lewat begini ? Mengapakah begitu klise kurasakan situasi ini ? Seperti drama Melayu ?
Seseorang keluar dari rumah untuk beberapa jam dan kemudian ada panggilan telefon .
Biasanya , di dalam cerita pasti ada orang yang tercedera . Oh Tuhan , Kau peliharalah
keselamatan isteriku ! Aku mengangkat telefon bimbitku dengan perlahan-lahan dan
meletakkannya ke telinga .
" Hello ? " kataku , gementar .
" Hello , Encik Adzulfiar ke tu ? " tanya suara di talian .
" Ya ... ya , sa ... saya Adzulfiar . " jawabku terketar-ketar .
" Saya dari Hospital Pakar Damansara . Encik ... " kata suara itu ,
tidak menghabiskan ayatnya .
" TIDAK ! Mengapa ini boleh terjadi ? Huhu ... " jeritku , menangis .
Pastinya ini seperti apa yang sering berlaku di dalam filem .
" Encik , bertenang encik . Bertenang . " kata suara itu , cuba
menenangkanku .
" Bagaimanakah keadaannya ? Tolong beritahu saya perkara yang
sebenarnya . " pintaku , masih menangis .
" Agak teruk encik . Di hantar ke sini dalam keadaan yang menyukarkan
saya untuk membuat ujian . " terang suara itu .
Keadaan yang sukar untuk membuat ujian ? Adakah jasadnya sukar untuk
di kenalpasti ? Oh Tuhan , mengapakah Kau timpakan ujian sebegini ke atasku ?
" Bolehkah saya menuntutnya sekarang ? Dia pernah berpesan kepada
saya agar jasadnya di semadikan di kampungnya . " kataku lagi , cuba menahan
air mata yang bercurahan .
" Kampung ? Jasad ? Apa yang encik cakap ni ? " tanya suara itu ,
kehairanan .
" Bolehkah saya menuntut jasad isteri saya ? " tanyaku , mula marah
dengan tindakan suara itu yang seolah-olah tidak menghormati isteriku .
" Isteri encik ? Tapi saya dari bahagian makmal Hospital Pakar Damansara .
Saya cuma nak tahu macam mana nak proses tisu yang tak melalui proses fixation
sebelum di hantar ke sini . Saya dapat nombor telefon Encik pun dari penyelia saya .
Dia kata Encik sangat pakar dalam hal-hal sebegini . " jelas suara itu .
" Oh , jadi ini tak ada kena-mengena dengan isteri saya ? " kataku ,
malu bercampur lega . Ku bersyukur kepadaMu Tuhan .
" Maaf encik , isteri encik pun saya tak kenal . " jawab suara itu , jujur .
" Oh , ok . Maafkan saya . Tadi kamu kata penyelia kamu berikan nombor
telefon saya , kan ? Saya kenal ke dengan penyelia kamu ? " tanyaku , cuba menutup
malu .
" Tu pun saya tak tahu . Penyelia saya bernama Pn Ariynna binti Hazri .
Apa encik kenal dengan penyelia saya ? " tanya suara itu .
" Oh , Ariynna . Ya , memang saya kenal dia . " jawabku .
Perbualan kami berlangsung selama hampir dua jam . Aku turut mengajarnya
untuk melakukan sama ada paraffin sectioning ataupun frozen sectioning untuk tisu
yang di terimanya . Ariynna . Tak ku sangka dia masih menyimpan nombor telefonku .
Memori lama mula berputar semula .
_______________________________________________________________________
" Dang ... dang ... "
Jam menunjukkan pukul lima pagi . Ku dengar bunyi enjin memasuki
perkarangan rumahku . Ah , Rosnida sudah pulang , bisik hatiku . Aku bingkas bangun
dan menuju ke muka pintu .
Aku amat terperanjat melihat Rosnida ketika itu . Berjalan terhoyong-hayang
dengan tangannya memegang botol minuman keras . Di sebelah tangan lagi dia
memegang sebatang kayu yang agak runcing untuk membantunya berjalan .
" Nida , you tahu tak apa yang you buat ni berdosa ? Sudah la tu ,
bertaubatlah Nida . Hentikan semua ni ." aku berkata dengan nada yang keras .
Rosnida tidak mempedulikanku . Dia meletakkan kayu yang dipegangnya
di celahan set sofa kami . Dia berjalan menuju ke bilik tidur kami . Dia kelihatan
sedang mengemas barangnya walaupun dalam keadaan mabuk .
" Nida , you nak pergi mana ni ? " tanyaku .
Nida tidak menjawab soalanku . Sebaliknya dia melemparkan botol minuman
keras yang di bawanya kepadaku . Aku mengelak . Aku tidak pernah ingin sekalipun
menyentuh air syaitan itu seumur hidupku . Namun , botol itu tidak pecah setelah
terhempas mencium lantai . Patutlah harga minuman keras agak mahal , getus hatiku .
Rosnida yang telah selesai mengemas barangnya menolak aku ke tepi .
Langkahnya yang terhoyong-hayang tidak di hiraukan . Da kemudian berpaling .
" Selamat tinggal , suami bodoh . Kau boleh pergi mampus ! " jerit Rosnida
padaku .
Rosnida berpaling kembali , meneruskan langkahnya ke muka pintu
walaupun masih mabuk . Satu langkah . Dua langkah . Tiba-tiba , dia terpijak botol
minuman keras yang di balingnya tadi .
Tubuh Rosnida terdorong ke depan . Menuju ke arah set sofa kami .
Zrakk . Kayu yang di letakkannya di celahan sofa tadi menusuk tubuhnya menembusi
bahagian bawah kuadran kanannya .
" Arghhh ... " jerit Rosnida .
" Nida ! " jeritku , bergegas ke arahnya .
Aku mendukung Nida dengan perlahan-lahan ke dalam kereta Hyundai
Sonata ku . Aku memposisikannya pada keadaan yang tidak akan menambah keseriusan
kecederaan yang di alaminya . Aku harus menghantar dia dengan segera ke hospital .
" Sayang , you sabar sikit . I akan hantar you ke hospital ." kataku padanya .
Aku tidak dapat menahan sebakku sepanjang pemanduanku . Kulihat
wajah Rosnida yang dalam kesakitan . Airmataku menitis tanpa dapat ku tahan .
Bagaimanakah jika sesuatu terjadi kepada Rosnida ? Oh Tuhan , janganlah Kau bawa
Rosnida pergi dari diriku. Aku masih menyayanginya walaupun banyak dosanya padaku .
Janganlah Kau bawa dia pergi !
" Dikau pernah berkata ,
Akulah segalanya ,
Tanpaku ,
tak mungkin kau bahagia .
Namun , di sebaliknya ,
setelah ku percaya
kau bersikap dingin
ku terpinga .
Andai kau pergi ,
Andai kau pergi ,
Andai kau pergi
Hilanglah arahku ...
Jangan kau pergi ,
Usah kau pergi
Andai kau pergi
Hampir pasti
Berteman pilu sepanjang hayatku ...
Dengan sepenuh cinta
Aku tanam di dada
Dengan harapan
Terbina istana ...
Apakah di mindamu ?
Mengapa kau membisu ?
Hanya katakan
kau masih menyinta
Andai kau pergi ,
Andai kau pergi ,
Andai kau pergi
Hilanglah arahku ...
Jangan kau pergi ,
Usah kau pergi
Andai kau pergi
Hampir pasti
Berteman pilu sepanjang hayatku .... "
( Indigo : Andai kau pergi )
2 comments:
nice story...
aku dh ikut semua bhgian.
thnks sbb sudi kongsi bakat!!!~
knp nida bwk kayu?
die pemain kriket ke??
hehe
Post a Comment