17 March 2009

Cerpen Dzulfiqar....The series...bahagian 8...

" Ponn .. ponn ... " hon satu kereta dari arah depanku . Lampunya yang

terang menyilaukan pandanganku .

Aku mengelak ke tepi . Kereta itu berlalu di sebelahku , kemudian berhenti

seketika . Pintu hadapan sebelah penumpang di buka . Pemandunya menolak sesuatu

dari tempat duduk hadapan . Suatu yang besar . Suatu yang menyerupai susuk

tubuh manusia . Suatu jasad ... Ireen ! Sebilah pisau tercacak di lehernya . Kereta itu

berlalu dengan pantas membelah kepekatan malam . Cengkaman otot-otot di kaki ku

terasa begitu longgar . Aku melutut lalu memeluk jasad itu .

" TIDAK !! "

________________________________________________________________________

Hari ini aku akan di bicarakan di mahkamah . Aku telah di tuduh membunuh

Ireen apabila aku melaporkan kematiannya . Di manakah keadilan di dunia ini ? Yang

jahat akan terus hidup bebas sedangkan yang baik harus menderita ? Ke manakah

perginya hukum Karma yang selama ini hangat di bicarakan di dalam cerpen-cerpen

seperti yang di utarakan oleh Uthaya Sankar SB ? Di dalam lagu Alicia Keys ?

Kemanakah perginya Yang apabila Yin berleluasa ? Sudah hilangkah keseimbangan

di antara kebaikan dan kejahatan di dunia ini ? Kalau ikutkan hatiku ini , mungkin sudah

lama aku menamatkan riwayatku sendiri . Tetapi , syukurlah aku telah dilatih secara

fizikal dan mental ketika belajar di UiTM dulu . Konsep Towering Personality yang

di terapkan masih menebal dalam diriku . Mujurlah juga Ariynna sering datang

melawatku ketika aku berada di dalam tahanan sementara menunggu perbicaraan . Dia

jugalah yang telah memberikan kata-kata semangat padaku agar terus tabah menghadapi

dugaan ini .

________________________________________________________________________

Prosiding mahkamah berlangsung selama hampir empat jam . Aku yang

masih di selubungi kesedihan berasa agak bosan dan kurang selesa dengan suasana

di mahkamah . Aku cukup tertekan . Satu demi satu saksi tampil menyatakan maklumat

masing-masing . Di suatu sudut , kelihatan Ariynna sedang duduk dengan tenang ,

khusyuk mengikuti perbicaraan . Dahinya kelihatan berkerut tiap kali saksi pendakwaan

mengutarakan pandangan yang agak kurang logik . Namun , dia masih terus sabar

mengikuti perbicaraanku .

_______________________________________________________________________

" Dari bukti-bukti serta saksi-saksi yang di kemukakan , mahkamah dengan

ini memutuskan bahawa , defendan , Encik Adzulfiar bin Khairil tidak bersalah atas

tuduhan membunuh Cik Nor Hazireen binti Nor Hizam . Mahkamah dengan ini

membebaskan Encik Adzulfiar bin Khairil dari semua pertuduhan ." nyata Tuan Hakim

seraya menghentak penukul mahkamah .

" Alhamdulillah ... " kataku di dalam hati , bersyukur ke hadrat Tuhan yang

telah memberikan pertolonganNya .

" Syabas , Tuan . Kami memang awal-awal lagi dah tahu yang Tuan tidak

bersalah . " ucap salah seorang kakitanganku yang menghadiri perbicaraanku .

" Terima kasih . " balasku .

Dari suatu penjuru , kulihat Ariynna berjalan perlahan-lahan mendekatiku .

Di bibirnya terukir senyuman manis yang mampu menghilangkan segala kegusaran

di dalam diriku .

" Tahniah , awak . Jom , saya hantar awak balik . " kata Ariynna .

" Terima kasih , Rin . "

1 comment:

kisah cempaka said...

bhg 8 p0n xde lgu ke??
kal0 mcm biar sy nyanyi laa

mary had a little lamb
little lamb
little lamb
mary had a little lamb
its fleece white as snow... :P