14 March 2009

Cerpen Dzulfiqar...The Series...Bhgn 4

DI TANGKAP BERKHALWAT

Sinar Sang Suria menembusi jendela lantas menusuk mataku . Hari sudah

siang , fikirku . Arghh ... kepalaku masih sakit ! Aku cuba untuk membuka mataku

perlahan-lahan . Aku menyingkap selimut . Pelik , rasanya aku masih lengkap berpakaian

semalam ketika pengsan . Mengapa kini aku hanya berseluar pendek ? Aku melihat

sekeliling . Semuanya serba merah jambu dan di hiasi oleh banyak anak patung . Ini

bukan bilikku !

" Hai , morning . You dah terbangun ke ? Nyenyak you tidur semalam ."

sapa satu suara dari bilik air .

Rosnida keluar dari bilik air dengan bertuala secara bersahaja . Mungkin

baru selesai mandi .Aku memalingkan muka dari melihat dirinya .

" Nida , macam mana I boleh ada kat sini ? Apa yang you dah buat pada

pakaian I ? " tanyaku dalam keadaan sakit kepala , cemas .

" Ala Fiar , rileks la . Semalam you pengsan . I pun bawa you balik rumah

I . Baju you basah sebab semalam waktu I bawa you balik ke rumah I , hujan lebat .

Tu yang I tanggalkan baju you tu ." jelas Nida .

"Tapi , you tak patut ... , " kataku , tidak sempat menghabiskan ayat .

"Tok ...tok ... tok ..."

Kedengaran pintu di ketuk .

"Siapa pula yang datang pagi-pagi ni ? " tanya Rosnida , bergerak untuk

membuka pintu .

Rosnida membuka pintu . Apa yang kami lihat menyebabkan kami terpempan

sebentar .

" Cik , kami dari pejabat agama . Kami mendapat maklumat bahawa ada

pasangan yang berdua-duaan dalam keadaan yang mencurigakan di sini ." kata pegawai

dari pejabat agama itu , menunjukkan kad kuasanya . Beliau di iringi oleh dua orang

anggota polis dan dua orang lagi dari pejabat agama . Beliau kemudian menoleh ke

arahku yang sedang duduk di ruang tamu .

________________________________________________________________________

" Dengan ini , kamu di dapati bersalah kerana berdua-duaan tanpa hubungan

yang sah dalam keadaan yang mencurigakan . Dengan ini , kamu di denda sebanyak

RM 1500 dan kamu dengan ini di kehendaki mengahwini Rosnida binti Jamhari .

Adakah kamu faham dengan hukuman yang di jatuhkan ke atas kamu ? " tanya Hakim .

"Saya faham , Yang Arif . " jawabku , tertunduk malu .

________________________________________________________________________

" Aku nikahkan dikau , Adzulfiar Khairil dengan Rosnida binti Jamhari

dengan mas kahwinnya RM80 , tunai ." lafaz Tuan Kadi .

" Aku terima nikahnya , Rosnida binti Jamhari dengan mas kahwinnya

RM 80 , tunai . " lafazku kembali .

________________________________________________________________________

KUASA TUHAN

Mungkinkah sudah begini takdir hidupku ? Terpaksa menyintai orang

yang tidak pernah aku kenali secara mendalam . Ada ku dengar desas-desus yang

kurang menyenangkan tentang isteriku . Tapi , aku tidak peduli akan semua itu .

Aku akan tetap cuba untuk menyintainya jika inilah takdirku .

"Betul Fiar , aku pernah nampak dengan mata aku sendiri . Si Rosnida

tu keluar dengan jantan lain . " kata Azran .

" Aku dengar cerita , dia dah mengandung waktu kau kena tangkap

basah tu . Dia nak kau jadi apa tu ... pak sanggup . " tambah Zaharul .

" Betullah Fiar , aku pun dengar cerita yang sama . Dari apa yang aku

tahu , bapa anak dalam kandungan tu budak pejabat kita juga . Lagi satu , aku

dengar lepas baby tu lahir , dia nak bercerai dengan kau , lepas tu kahwin dengan

balak dia tu . " sambung Zackary .

"Dah , dah . Aku tak nak dengar ini semua . Korang semua ingat ,

dia tu isteri aku sekarang . Nahaslah kalau korang cakap yang bukan-bukan lagi."

kataku , mempertahankan isteriku . Kerana tidak tahan lagi dengan perangai

mereka , aku memohon untuk berpindah ke Taiping .

___________________________________________________________________

Walaupun telah berpindah ke Taiping , hatiku masih tidak tenteram .

Benarkah semua ini ? Adakah benar yang aku hanya di perangkap oleh Rosnida

dulu ? Supaya menjadi pak sanggup untuk anak luar nikah yang di kandungnya .

Ah , persetankan semua itu . Mengapa harus aku mempercayai kata-kata mereka ?

Mungkin mereka cemburu terhadapku . Tetapi , apabila di fikirkan kembali , mungkin

ada benarnya . Aku tidak pernah bersama Rosnida semenjak hari pertama kami bernikah .

Sentiasa ada alasan yang di berikan , penatlah , tak ada mood dan sebagainya . Ah , dia

kini isteriku . Aku tidak kisah akan kisah silamnya . Aku sanggup menjaga anak yang di

kandungnya walaupun bayi itu tiada pertalian denganku jika benar dia mengandung .

Aku telah mula mencintai dirinya semenjak kami berkahwin sebulan yang lalu .

__________________________________________________________________

" Nida , you dah makan ? " tanyaku , lembut .

" Yang you nak sibuk-sibuk ni apa hal ? Lantak I lah dah makan ke

belum . " balas Rosnida , keras .

" You ada problem ke , sayang ? Boleh I bantu ? " tanyaku , masih

bersabar .

" Eii , apa panggil sayang , sayang ni ? Gelilah , you tahu tak ? "

jawab Rosnida dengan nada yang tinggi .

" Buat pengetahuan you , Encik Adzulfiar , I tak pernah mencintai

you . Hahaha ... malam tu I sengaja perangkap you . Nak tahu kenapa you pengsan ?

I dah suruh waiter tu masukkan ubat tidur dalam minuman you . Kemudian , I yang

panggil pejabat agama ke rumah I . You nak tahu kenapa I buat semua ni ? Well ,

this child needs a father , or should I say 'a substitute father' . Kalau tak sebab

father of this baby suruh I jadikan you sebagai pak sanggup , I pun tak ingin kahwin

dengan you . Maafkan I sebab melibatkan you dalam hal ni . Atau you yang patut

minta maaf dengan I sebab you bodoh sangat sampai boleh masuk jerat I ... hahaha . "

luah Rosnida , menghiris hatiku dengan sedalam-dalamnya . Tapi aku masih mampu

untuk bersabar .

" Tak apa Nida , I tak kisah dengan semua tu . Asalkan you sanggup

melupakan kehidupan silam you dan berbahagia dengan perkahwinan kita sekarang ,

I sanggup melupakan semua tu . " kataku .

" Ah , tak mungkin semua tu . Dahlah , I malas nak layan you . Keluar

dari rumah ni lagi bagus . Duduk sini pun macam duduk dalam neraka ." kata

Rosnida , melangkah meninggalku .

" Nida , nanti dulu . Tunggu ... " ujarku .

Nida terus mengundurkan kereta . Dia kemudian memecut laju

membelah angin malam , meninggalkanku yang masih tidak dapat menerima

keadaan yang telah terjadi .

" Oh Tuhan , Kau berilah aku kekuatan . Kau berilah petunjuk kepada

isteriku agar dapatlah dia kembali ke jalan yang benar . " rintihku .

" Aku tak percaya lagi ,

Dengan apa yang kau beri

Aku terdampar di sini

Tersudut menunggu mati ...

Aku tak percaya lagi ,

Akan guna matahari ,

Yang dulu mampu terangi

Sudut gelap hati ini ...

Aku berhenti berharap ,

Dan menunggu datang gelap

Sampai nanti suatu saat

Tak ada cinta ku dapat ...

Mengapa ada derita ?

Bila bahagia tercipta

Mengapa ada Sang Hitam ?

Bila putih menyenangkan ...

Aku pulang ,

Tanpa dendam ,

Ku terima

Kekalahanku ...

Aku pulang ,

Tanpa dendam

Ku salutkan

Kemenanganmu ...

Kau ajarkan aku bahagia ,

Kau ajarkan aku derita

Kau tunjukkan aku bahagia

Kau tunjukkan aku derita

Kau berikan aku bahagia ,

Kau berikan aku derita .... "

( Sheila on 7 : Berhenti Berharap )

1 comment:

kisah cempaka said...

cherry c0ke sdp ke?
vanilla c0ke lg sdp
ehehehehe :P