20 March 2009

Cerpen Dzulfiqar...the series-pre-ending...bhgn 10....

SAAT-SAAT BAHAGIA

" Renjis-renjis di pilis

di tepungilah tawar

hai beras kunyit di tabur

di sirami air mawar ... "

" Selamat pengantin baru

semoga kekal abadi

bahagia ke anak cucu

semoga bahagia selalu ...

Alhamdulillah ...

Alhamdulillah ... "

Di atas persandingan bersemayamnya raja sehari yang sama cocok dan

sama padan . Bagai pinang di belah dua . Rajanya di baluti songket biru muda

bersulamkan benang emas . Keris bersarung warisan Melayu tersemat kemas

di pinggangnya . Permaisurinya juga memilih warna yang sama , keayuannya

jelas terserlah . Bagai merpati dua sejoli . Di jari mereka merah di warnai inai .

Adzulfiar dan Ariynna tidak kedekut memberikan senyuman pada mereka yang

memberikan ucapan tahniah . Hati keduanya sangat gembira . Kasih yang telah lama

berputik akhirnya menjadi satu hari ini .

____________________________________________________________________

" Ha , pengantin lelaki suapkanlah pengantin perempuan tu . " kata bapa

mertuaku , ayahanda Hazri .

Aku menyuapkan nasi minyak ke mulut Ariynna . Dia kelihatan malu-malu .

Pipinya yang gebu itu bertukar kemerah-merahan . Dia menunduk malu selepas

di suapkan .

" Riynna , suaplah suami kau tu . " tegur bapa mertuaku sekali lagi .

____________________________________________________________________

" Adzul , kau kahwin tak jemput aku pun . Apapun tahniah la . "

kata Azzahari .

" Oh , Zahari . Maaflah , saya cuba contact awak tapi tak dapat .

Terima kasihlah sebab datang juga . " kataku .

" Adzul , sebenarnya aku tinggal di Kedah sekarang . Aku nak tumpang

tidur di rumah kau hari ni boleh tak ? Aku nak balik pun jauh . " pinta Azzahari .

" Boleh , boleh . Tak ada hal lah semua tu . "

________________________________________________________________________

" Assalamualaikum , sayang . Boleh abang masuk ? " pintaku , mengetuk

bilik , begitu penat sekali melayan tetamu yang hadir pada majlis perkahwinan kami pagi

tadi .

" Masuklah Tuanku . Permaisuri dah lama tunggu atas katil ni . " balas

Ariynna , bergurau .

Aku masuk ke dalam bilik . Pintu di kunci untuk mengelakkan sesiapa dari

mengganggu kami menikmati malam pertama sebagai suami isteri .

Ariynna sedang duduk bersimpuh di atas katil . Mukanya masih kelihatan

malu-malu . Dia kelihatan sedikit gementar .

" Kenapa ni , sayang ? Sayang tak suka abang ke ? " kataku , ketika

meletakkan keris persandingan dan telefon bimbitku di atas meja , berpura-pura merajuk .

Aku sengaja berjalan menuju ke tingkap . Kemudian , pandanganku sengaja

ku halakan ke luar .

" Eh , janganlah merajuk , abang . Sayang cuma nervous sikit je . " Ariynna

yang bingkas bangun dari katil memujukku . Tangannya yang lembut membelai

rambutku .

" Oh , ingatkan sayang tak suka abang tadi . " kataku , menutup tingkap ,

berpaling lalu memeluk Ariynna .

Kami berkucupan . Berkucupan . Dan berkucupan lagi . Aku kemudian

mendukung Ariynna .

" Permaisuri sudah bersedia untuk beradu ? " gurauku .

" Ala abang ni . Sayang takut kena dukung la . " kata Ariynna , merangkul

leherku .

" Jangan risau , sayang . Kan abang dah janji sejak kita di universiti dulu

yang abang akan sentiasa melindungi sayang . Mari abang cium sikit . " kataku , lalu

menghadiahkan satu ciuman di hidungnya .

" Abang ... " kata Ariynna , merengek .

Aku mendukung Ariynna sehingga ke katil . Aku meletakkan Ariynna dengan

perlahan-lahan . Aku kemudiannya merebahkan diri di sebelah Ariynna . Aku merenung

wajah Ariynna .

" Kenapa abang tengok sayang macam tu ? " tanya Ariynna .

" Saja je , kalau abang mati pun tak kisah sebab dapat tengok muka sayang

puas-puas . " gurauku .

" Abang ! "

" Tak adalah sayang . Sebenarnya abang teringat waktu kita mula-mula

berkawan dulu . Tak sangka , dapat juga kita bersama akhirnya . " luahku .

" Tulah abang , sayang dah cakap dah , tak betul pepatah once a loner ,

forever a loner abang tu . Kan sayang ada untuk menemani abang . " kata Ariynna .

" Betullah tu , sayang . Ni yang buat abang lagi cinta dengan sayang . "

bisikku .

" Ala abang ni , geletek dia . " tawa Ariynna , menggeletekku .

Kami bergurau senda . Biasalah suami isteri . Tiba-tiba pintu di ketuk .

2 comments:

kisah cempaka said...

pre ending?
laa
nk hbs dh ke?
kesian kwn sy kema
die suke bce n0vel

nur akmal said...

mg nie mmg tk btol...
hahahha...
biar lar abis,
kl tk abis, bkn nama novel,
kl tak abis, nmnyer telenovela...