22 March 2009

Cerpen Dzulfiqar...semi ending-the series...bhgn 11...

Episod lepas: Adzulfiar dan Ariynna sedang bermesra pada malam perkahwinan mereka,hinggalah pintu bilik mereka tiba2 di ketuk..Adzulfiar mmbuka pintu dan mndapati Azzahari yang berada di luar tiba2 merempuh masuk dgn kemarahan yg mnyelubungi dirinya...Azzahari ingin mnamatkn riwayat Adzulfiar...Apakah pnyebab kpd kmarahan Azzahari ini? Sama2 kita ikuti episod seterusnya....


CERITA AZZAHARI

"Adzul , terima kasih sebab selamatkan saya tadi . " kata Ariynna

kepada Adzulfiar , penuh malu-malu .

"Tak ...tak apalah Rin . Dah memang tanggungjawab saya . " balas Adzulfiar,

sedikit gementar kerana akhirnya dapat juga dia bercakap dengan Ariynna .

"Mana boleh tak apa . Kalau awak tak selamatkan saya tadi entah apa yang

yang akan jadi dengan saya . Terima kasih , Adzul . " kata Ariynna , menjerit kecil .

Ariynna kemudiannya memeluk Adzulfiar dengan erat . Adzulfiar tidak

menghalangnya . Cecair jernih mengalir dari kelopak matanya . Adzulfiar membiarkan

sahaja Ariynna menangis di bahunya .

"Jangan risau Rin . Saya akan sentiasa melindungi awak . Saya akan sentiasa

melindungi awak . " Adzulfiar membisikkan kalimah tersebut ke telinga Ariynna .

Di suatu sudut yang lain , sepasang mata memerhatikan situasi itu dengan

penuh perasaan jengkel . Tak guna kau Fiar , bisik hatinya . Dendam mula menjalar

di hatinya .

________________________________________________________________________

" Riynna , mana kau pergi . Puas aku cari kau , tak jumpa-jumpa . " kata

Azzahari dengan marah .

" Saya keluar dengan kawan la , awak . " jawab Ariynna .

" Kawan ? Siapa ? Adzulfiar , jantan tak guna tu ? Kau ingat la sikit Riynna ,

kau tu girlfriend aku . " bentak Azzahari .

" Ala , kita bukannya suami isteri pun awak . Takkan la saya tak boleh keluar

dengan sesiapapun ? " balas Ariynna , memulangkan paku buah keras .

Ariynna berlalu meninggalkan Azzahari . Perasaan Azzahari semakin

di cemari oleh kedendaman terhadap Adzulfiar .

________________________________________________________________________

Cuti semester baru tamat . Azzahari amat rindu untuk berjumpa dengan

Ariynna . Kain bersulam yang di belinya khas untuk Ariynna ketika dia pergi bercuti

di Terengganu semasa cuti semester dulu telah di bungkus dengan kemas di dalam

plastik .

________________________________________________________________________

" Ariynna . Kain ni aku beli khas untuk kau waktu aku pergi bercuti hari tu .

Cantik tak ? " tanya Azzahari .

Ariynna membelek-belek kain itu . Kemudian , dia menyerahkannya kembali

kepada Azzahari .

" Terima kasih la awak , tapi saya tak boleh terima kain tu . Awak bagi

kakak awak ajelah , ok ? " kata Ariynna , menolak pemberian Azzahari .

" Lagi satu awak . Saya rasa hubungan kita takkan ke mana . Saya rasa

baik kita break aje . Lagipun , dah ada orang lain dalam hati saya . " kata Ariynna ,

berlalu meninggalkan Azzahari yang termangu bersendirian .

" ADZULFIAR !!!! " jerit Azzahari di dalam hatinya .

________________________________________________________________________

Tiga tahun sudah berlalu . Azzahari bekerja di syarikat Pathology Lab

Sdn Bhd , di cawangan yang sama dengan Adzulfiar . Azzahari kini berpacaran dengan

Rosnida , salah seorang teman sepejabatnya . Mereka berdua sangat rapat . Ke mana

sahaja pasti berdua . Makan berdua , ke pejabat berdua dan pulang berdua . Malah ,

hubungan mereka telah menjangkau tahap suami isteri , cuma tanpa ikatan yang sah .

______________________________________________________________________

" Zahari , I dah pregnant . " kata Rosnida .

" That's a good news , tapi I tak ready lagi untuk berkahwin . " kata Azzahari.

" Macam nilah . This baby needs a substitute father . You perangkap

Adzulfiar dulu . Tapi , you jangan buat apa-apa dengan dia . Bila I dah cukup duit nanti ,

I kahwin dengan you . " janji Azzahari .

" Baiklah sayang , untuk you apa pun I sanggup . " balas Rosnida .

________________________________________________________________________

" Waiter , one more Cherry Coke please , " pesan Adzulfiar pada pelayan

yang menjaga kaunter .

"Adzulfiar , apa dah jadi dengan you ni ? Sampai sembilan tin Cherry

Coke you boleh habiskan . Dahlah tu , jangan menyeksa diri you lagi . You ada

masalah ke ? " tanya Rosnida , tangannya menyerahkan sesuatu kepada pelayan itu .

"Come on la . We're friends , right ? Tell me what is wrong ? " desak

Rosnida .

" I dengan awek I dah clash la . " balas Adzulfiar , meneguk air yang baru

sampai .

" Siapa ? Si Ireen tu ? Boleh jalanlah dia . Dia tu asyik ingat dia bagus

sangat . Rileks la Fiar . I tell you what , you deserve someone better than her . Bunga

bukan sekuntum . I pun bunga juga . " kata Rosnida , cuba memujuk Adzulfiar .

"Waiter , enough . Don't give him anymore . Place all these in my bill , ok ."

arah Rosnida kepada pelayan kaunter itu .

"Anything for you , my lady . " jawab pelayan itu dengan senyuman .

Sebaik sahaja selesai pertuturan di antara Rosnida dan pelayan itu , tiba-tiba

Adzulfiar merasakan dunia menjadi semakin gelap . Dia pengsan .

" Thank you , waiter for helping me just now . " kata Rosnida kepada pelayan

kerana telah membantunya meletakkan pil tidur ke dalam minuman Adzulfiar .

" Ah , my pleasure . " jawab pelayan itu .

________________________________________________________________________

" Hello , pejabat agama ? Saya nak laporkan satu kes khalwat di alamat ... "

lapor Azzahari kepada penguatkuasa agama .

________________________________________________________________________

Kedengaran pintu di ketuk .

"Siapa pula yang datang pagi-pagi ni ? " tanya Rosnida , bergerak untuk

membuka pintu .

Rosnida membuka pintu . Apa yang di lihat menyebabkan Adzulfiar

terpempan sebentar .

" Cik , kami dari pejabat agama . Kami mendapat maklumat bahawa ada

pasangan yang berdua-duaan dalam keadaan yang mencurigakan di sini ." kata pegawai

dari pejabat agama itu , menunjukkan kad kuasanya . Beliau di iringi oleh dua orang

anggota polis dan dua orang lagi dari pejabat agama . Dia kemudian menoleh ke arah

Adzulfiar yang sedang duduk di ruang tamu , berseluar pendek .

________________________________________________________________________

Adzulfiar terpaksa mengahwini Rosnida . Walaupun terpaksa , dia tetap

belajar untuk menyintai Rosnida .

________________________________________________________________________

" Nida , you dah makan ? " tanya Adzulfiar , lembut .

" Yang you nak sibuk-sibuk ni apa hal ? Lantak I lah dah makan ke

belum . " balas Rosnida , keras .

" You ada problem ke , sayang ? Boleh I bantu ? " tanya Adzulfiar , masih

bersabar .

" Eii , apa panggil sayang , sayang ni ? Gelilah , you tahu tak ? "

jawab Rosnida dengan nada yang tinggi .

" Buat pengetahuan you , Encik Adzulfiar , I tak pernah mencintai

you . Hahaha ... malam tu I sengaja perangkap you . Nak tahu kenapa you pengsan ?

I dah suruh waiter tu masukkan ubat tidur dalam minuman you . Kemudian , I yang

panggil pejabat agama ke rumah I . You nak tahu kenapa I buat semua ni ? Well ,

this child needs a father , or should I say 'a substitute father' . Kalau tak sebab

father of this baby suruh I jadikan you sebagai pak sanggup , I pun tak ingin kahwin

dengan you . Maafkan I sebab melibatkan you dalam hal ni . Atau you yang patut

minta maaf dengan I sebab you bodoh sangat sampai boleh masuk jerat I ... hahaha . "

luah Rosnida , menghiris hati Adzulfiar dengan sedalam-dalamnya . Tapi Adzulfiar

masih mampu untuk bersabar .

" Tak apa Nida , I tak kisah dengan semua tu . Asalkan you sanggup

melupakan kehidupan silam you dan berbahagia dengan perkahwinan kita sekarang ,

I sanggup melupakan semua tu . " kata Adzulfiar .

" Ah , tak mungkin semua tu . Dahlah , I malas nak layan you . Keluar

dari rumah ni lagi bagus . Duduk sini pun macam duduk dalam neraka ." kata

Rosnida , melangkah meninggal Adzulfiar .

" Nida , nanti dulu . Tunggu ... "

Rosnida terus mengundurkan kereta . Dia kemudian memecut laju

membelah angin malam , meninggalkan Adzulfiar yang masih tidak dapat menerima

keadaan yang telah terjadi .

_____________________________________________________________________

" Zahari , I dah gaduh dengan Fiar . Bila you nak kahwin dengan I ? " tanya

Rosnida .

" Ok , macam nilah . Balik nanti , you terus pack barang you . Kita kahwin

esok . " kata Azzahari .

" Eh , duit you dah cukup ke ? Mana you dapat duit ? " tanya Rosnida ,

kehairanan .

" I ambil duit syarikat . Jangan risaulah , mereka takkan sedar . Jom kita

enjoy dulu . " kata Azzahari .

________________________________________________________________________

Pelik . Takkan Ida balik lama sangat untuk kemas barang , getus hati

Azzahari . Dia memandu keretanya ke rumah Adzulfiar . Dari jauh , dia melihat ramai

orang berkumpul di rumah Adzulfiar . Yang perempuan bertudung . Yang lelaki

bersongkok . Bacaan surah Yasin kedengaran dengan kuat dari dalam rumah .

" Apa yang jadi ni , encik ? Siapa yang meninggal ? " tanya Azzahari kepada

salah seorang jiran Adzulfiar yang baru pulang ke rumahnya .

" Isteri Encik Adzulfiar . Tragik benar cara kematiannya . Kasihan Encik

Adzulfiar . " kata jiran itu .

Api yang telah lama membara di dalam hati Azzahari kini disemarakkan

lagi dengan apa yang telah berlaku .

" Sanggup kau bunuh kekasih aku, Adzulfiar . Sanggup kau bunuh anak aku .

Tengoklah , kau takkan hidup senang ! " ikrar Azzahari di dalam hatinya , sedih

mengenangkan pemergian Rosnida .

________________________________________________________________________

" Zahari , kau tahu tak apa yang kau buat ni ? Aku boleh dakwa kau , tahu

tak ? " marah Pengurus Makmal .

" Ala , Tuan . Saya guna tak banyak . Sepuluh ribu saja . " kata Azzahari .

" Macam nilah . Kau ganti balik duit yang kau dah guna . Lepas tu , kemas

barang kau . Kau di pecat . Aku tak dakwa kau atas kesalahan pecah amanah dah cukup

baik . " kata Pengurus Makmal .

Azzahari di buang kerja .

________________________________________________________________________

Azzahari sedang berjalan-jalan mengambil angin ketika dia terlihat satu susuk

yang cukup di kenalinya .

" Hei , Adzulfiar . Kau ingat aku lagi tak ? " tegur Azzahari kepada Adzulfiar

yang sedang menikmati sarapan pagi .

Adzulfiar mengamati lelaki yang menegurnya . Bercermin mata dan sedikit

berjanggut . Rambutnya yang kerinting di sikat dengan sedikit jambul di depan .

Azzahari , bingkas hati Adzulfiar . Rakan sepejabatnya sebelum Adzulfiar memohon

bertukar ke Taiping dahulu .

" Azzahari ? Azzahari Sulaiman ? "

" Wah , kau masih ingat kawan lama ya . "

" Duduklah , sarapan dengan saya dulu . " pelawa Adzulfiar .

" Mamak , roti canai dua . Teh tarik satu . " pesan Azzahari .

" Wokey , siap . " kata pengusaha gerai .

" Wah , dah lama aku tak jumpa kau . Kau kerja di mana sekarang ? "

tanya Azzahari .

" Saya kerja di tempat lama balik . Jadi Pengurus Makmal . Awak kerja

di mana sekarang ?

" Aku dah kena buang kerja . " wajah Azzahari bertukar sugul .

" Ah , biarlah . Kau ada berpasangan dengan sesiapa ke sekarang ? " tanya

Azzahari .

" Saya couple dengan Ireen balik.Ha , apa yang jadi lepas saya pindah dulu? "

"Huh , banyak yang jadi lepas kau pindah dulu . Bercakap pasal Ireen , kau

tahu tak apa yang jadi sebenarnya waktu dia clash dengan kau dulu ? " tanya Azzahari .

" Tak . Apa dia ? " soalku .

" Sebenarnya , waktu dia putuskan hubungan dengan kau dulu , doktor

beritahu dia cuma ada seminggu sahaja untuk hidup kalau tak buat operation untuk

kanser hati dia tu . Peluang untuk berjaya hanyalah 50-50 . Jadi , untuk mengelakkan

kau menderita kalau apa-apa jadi pada dia , Ireen putuskan hubungan dia dengan kau .

Dengarnya , dia memang cukup terluka waktu putuskan hubungan dengan kau dulu ."

jelas Azzahari .

" Zahari , betul ke semua ni ? Mana awak dapat tahu cerita ni ? " tanya

Adzulfiar , inginkan kepastian .

Azzahari meneguk teh tarik yang di pesannya . Dengan perlahan , dia

menjawab soalan Adzulfiar .

" Shahira yang duduk sebelah rumah aku tu , kawan baik si Ireen . Ireen

selalu luahkan perasaan dia pada Shahira . Dari Shahira la aku tahu semua ni . " jawab

Azzahari .

Azzahari dapat membaca perubahan pada riak muka Adzulfiar . Pasti dia

akan mencari Ireen semula . Azzahari begitu pasti . Haha ... kau tahulah nasib kau kali

ni , Adzulfiar . Kau tahulah nasib kau .

________________________________________________________________________

Azzahari mengenakan pakaian serba hitam . Dia turut membawa sebilah

pisau yang baru di belinya .

" Kau rasalah kepedihan yang aku dah tanggung , Adzulfiar ! " jerit Azzahari.

Azzahari kemudiannya menghidupkan enjin kereta . Kereta di pandu laju ke

apartment Nor Hazireen .

________________________________________________________________________

Telefon Adzulfiar berbunyi . Terpapar satu nama yang sedang bermain di

fikirannya di skrin telefon . Nor Hazireen .

" Hello . " Adzulfiar menjawab telefon .

" Fiar , tolong saya Fiar ... ada orang ... rumah .... pintu . " Ireen bercakap

dengan butiran perkataan yang tidak jelas , cemas .

" Ireen , apa dah jadi ? Ireen ? " Adzulfiar cuba mendapatkan kepastian .

" Fiar ... tolong ... dekat ... bilik ... Arghhhh! " jerit Ireen .

Azzahari yang telah dapat memasuki bilik Ireen menikam Ireen dengan pisau

yang di bawanya . Hatinya terasa cukup puas .

" Ireen , are you okay ? Ireen , tolong respon . " pintaku .

Azzahari mengambil telefon dari genggaman Ireen yang telah terbujur kaku .

" Adzulfiar , aku akan pastikan kau merana sepanjang hidup kau ... hahaha ."

" Hello , siapa ni ? " tanya Adzulfiar .

Azzahari memutuskan talian .

________________________________________________________________________

Dari jauh kelihatan sesusuk tubuh sedang berlari . Adzulfiar . Sasaran sudah

tiba , bingkas hati Azzahari . Dia memandu ke arah Adzulfiar . Tiba-tiba dia berubah

fikiran .

" Lebih baik aku buat dia menderita dari bunuh dengan macam tu saja . "

tingkah hatinya .

Azzahari membunyikan hon . Adzulfiar mengelak ke tepi jalan . Azzahari

memberhentikan kereta . Pintu penumpang hadapan di buka . Mayat Hazireen di tolak

keluar dari keretanya . Dia cukup gembira melihat perubahan riak wajah Adzulfiar .

________________________________________________________________________

' Juruteknik Makmal Perubatan di bebaskan Dari Tuduhan Membunuh . '

Begitulah tajuk muka hadapan akhbar Utusan Malaysia . Azzahari membaca

dengan penuh minat .

' ... Adzulfiar bin Khairil telah di bebaskan dari tuduhan membunuh Cik Nor

Hazireen binti Nor Hizam . Adzulfiar yang di temani teman wanitanya kelihatan gembira

dengan keputusan ... '

" Ahh!! " jerit Azzahari .

Akhbar yang di pegangnya di campakkan ke dinding . Kemarahannya

meluap-luap .

" Aku akan bunuh kau , Adzulfiar . Aku akan bunuh kau . " sumpah

Azzahari di dalam hatinya .


1 comment:

kisah cempaka said...

laaa
dh nk hbs ke??
mane watak milah??
hwaa~ :(