CERITA AZZAHARI
"Adzul , terima kasih sebab selamatkan saya tadi . " kata Ariynna
kepada Adzulfiar , penuh malu-malu .
"Tak ...tak apalah Rin . Dah memang tanggungjawab saya . " balas Adzulfiar,
sedikit gementar kerana akhirnya dapat juga dia bercakap dengan Ariynna .
"Mana boleh tak apa . Kalau awak tak selamatkan saya tadi entah apa yang
yang akan jadi dengan saya . Terima kasih , Adzul . " kata Ariynna , menjerit kecil .
Ariynna kemudiannya memeluk Adzulfiar dengan erat . Adzulfiar tidak
menghalangnya . Cecair jernih mengalir dari kelopak matanya . Adzulfiar membiarkan
sahaja Ariynna menangis di bahunya .
"Jangan risau Rin . Saya akan sentiasa melindungi awak . Saya akan sentiasa
melindungi awak . " Adzulfiar membisikkan kalimah tersebut ke telinga Ariynna .
Di suatu sudut yang lain , sepasang mata memerhatikan situasi itu dengan
penuh perasaan jengkel . Tak guna kau Fiar , bisik hatinya . Dendam mula menjalar
di hatinya .
________________________________________________________________________
" Riynna , mana kau pergi . Puas aku cari kau , tak jumpa-jumpa . " kata
Azzahari dengan marah .
" Saya keluar dengan kawan la , awak . " jawab Ariynna .
" Kawan ? Siapa ? Adzulfiar , jantan tak guna tu ? Kau ingat la sikit Riynna ,
kau tu girlfriend aku . " bentak Azzahari .
" Ala , kita bukannya suami isteri pun awak . Takkan la saya tak boleh keluar
dengan sesiapapun ? " balas Ariynna , memulangkan paku buah keras .
Ariynna berlalu meninggalkan Azzahari . Perasaan Azzahari semakin
di cemari oleh kedendaman terhadap Adzulfiar .
________________________________________________________________________
Cuti semester baru tamat . Azzahari amat rindu untuk berjumpa dengan
Ariynna . Kain bersulam yang di belinya khas untuk Ariynna ketika dia pergi bercuti
di Terengganu semasa cuti semester dulu telah di bungkus dengan kemas di dalam
plastik .
________________________________________________________________________
" Ariynna . Kain ni aku beli khas untuk kau waktu aku pergi bercuti hari tu .
Cantik tak ? " tanya Azzahari .
Ariynna membelek-belek kain itu . Kemudian , dia menyerahkannya kembali
kepada Azzahari .
" Terima kasih la awak , tapi saya tak boleh terima kain tu . Awak bagi
kakak awak ajelah , ok ? " kata Ariynna , menolak pemberian Azzahari .
" Lagi satu awak . Saya rasa hubungan kita takkan ke mana . Saya rasa
baik kita break aje . Lagipun , dah ada orang lain dalam hati saya . " kata Ariynna ,
berlalu meninggalkan Azzahari yang termangu bersendirian .
" ADZULFIAR !!!! " jerit Azzahari di dalam hatinya .
________________________________________________________________________
Tiga tahun sudah berlalu . Azzahari bekerja di syarikat Pathology Lab
Sdn Bhd , di cawangan yang sama dengan Adzulfiar . Azzahari kini berpacaran dengan
Rosnida , salah seorang teman sepejabatnya . Mereka berdua sangat rapat . Ke mana
sahaja pasti berdua . Makan berdua , ke pejabat berdua dan pulang berdua . Malah ,
hubungan mereka telah menjangkau tahap suami isteri , cuma tanpa ikatan yang sah .
______________________________________________________________________
" Zahari , I dah pregnant . " kata Rosnida .
" That's a good news , tapi I tak ready lagi untuk berkahwin . " kata Azzahari.
" Macam nilah . This baby needs a substitute father . You perangkap
Adzulfiar dulu . Tapi , you jangan buat apa-apa dengan dia . Bila I dah cukup duit nanti ,
I kahwin dengan you . " janji Azzahari .
" Baiklah sayang , untuk you apa pun I sanggup . " balas Rosnida .
________________________________________________________________________
" Waiter , one more Cherry Coke please , " pesan Adzulfiar pada pelayan
yang menjaga kaunter .
"Adzulfiar , apa dah jadi dengan you ni ? Sampai sembilan tin Cherry
Coke you boleh habiskan . Dahlah tu , jangan menyeksa diri you lagi . You ada
masalah ke ? " tanya Rosnida , tangannya menyerahkan sesuatu kepada pelayan itu .
"Come on la . We're friends , right ? Tell me what is wrong ? " desak
Rosnida .
" I dengan awek I dah clash la . " balas Adzulfiar , meneguk air yang baru
sampai .
" Siapa ? Si Ireen tu ? Boleh jalanlah dia . Dia tu asyik ingat dia bagus
sangat . Rileks la Fiar . I tell you what , you deserve someone better than her . Bunga
bukan sekuntum . I pun bunga juga . " kata Rosnida , cuba memujuk Adzulfiar .
"Waiter , enough . Don't give him anymore . Place all these in my bill , ok ."
arah Rosnida kepada pelayan kaunter itu .
"Anything for you , my lady . " jawab pelayan itu dengan senyuman .
Sebaik sahaja selesai pertuturan di antara Rosnida dan pelayan itu , tiba-tiba
Adzulfiar merasakan dunia menjadi semakin gelap . Dia pengsan .
" Thank you , waiter for helping me just now . " kata Rosnida kepada pelayan
kerana telah membantunya meletakkan pil tidur ke dalam minuman Adzulfiar .
" Ah , my pleasure . " jawab pelayan itu .
________________________________________________________________________
" Hello , pejabat agama ? Saya nak laporkan satu kes khalwat di alamat ... "
lapor Azzahari kepada penguatkuasa agama .
________________________________________________________________________
Kedengaran pintu di ketuk .
"Siapa pula yang datang pagi-pagi ni ? " tanya Rosnida , bergerak untuk
membuka pintu .
Rosnida membuka pintu . Apa yang di lihat menyebabkan Adzulfiar
terpempan sebentar .
" Cik , kami dari pejabat agama . Kami mendapat maklumat bahawa ada
pasangan yang berdua-duaan dalam keadaan yang mencurigakan di sini ." kata pegawai
dari pejabat agama itu , menunjukkan kad kuasanya . Beliau di iringi oleh dua orang
anggota polis dan dua orang lagi dari pejabat agama . Dia kemudian menoleh ke arah
Adzulfiar yang sedang duduk di ruang tamu , berseluar pendek .
________________________________________________________________________
Adzulfiar terpaksa mengahwini Rosnida . Walaupun terpaksa , dia tetap
belajar untuk menyintai Rosnida .
________________________________________________________________________
" Nida , you dah makan ? " tanya Adzulfiar , lembut .
" Yang you nak sibuk-sibuk ni apa hal ? Lantak I lah dah makan ke
belum . " balas Rosnida , keras .
" You ada problem ke , sayang ? Boleh I bantu ? " tanya Adzulfiar , masih
bersabar .
" Eii , apa panggil sayang , sayang ni ? Gelilah , you tahu tak ? "
jawab Rosnida dengan nada yang tinggi .
" Buat pengetahuan you , Encik Adzulfiar , I tak pernah mencintai
you . Hahaha ... malam tu I sengaja perangkap you . Nak tahu kenapa you pengsan ?
I dah suruh waiter tu masukkan ubat tidur dalam minuman you . Kemudian , I yang
panggil pejabat agama ke rumah I . You nak tahu kenapa I buat semua ni ? Well ,
this child needs a father , or should I say 'a substitute father' . Kalau tak sebab
father of this baby suruh I jadikan you sebagai pak sanggup , I pun tak ingin kahwin
dengan you . Maafkan I sebab melibatkan you dalam hal ni . Atau you yang patut
minta maaf dengan I sebab you bodoh sangat sampai boleh masuk jerat I ... hahaha . "
luah Rosnida , menghiris hati Adzulfiar dengan sedalam-dalamnya . Tapi Adzulfiar
masih mampu untuk bersabar .
" Tak apa Nida , I tak kisah dengan semua tu . Asalkan you sanggup
melupakan kehidupan silam you dan berbahagia dengan perkahwinan kita sekarang ,
I sanggup melupakan semua tu . " kata Adzulfiar .
" Ah , tak mungkin semua tu . Dahlah , I malas nak layan you . Keluar
dari rumah ni lagi bagus . Duduk sini pun macam duduk dalam neraka ." kata
Rosnida , melangkah meninggal Adzulfiar .
" Nida , nanti dulu . Tunggu ... "
Rosnida terus mengundurkan kereta . Dia kemudian memecut laju
membelah angin malam , meninggalkan Adzulfiar yang masih tidak dapat menerima
keadaan yang telah terjadi .
_____________________________________________________________________
" Zahari , I dah gaduh dengan Fiar . Bila you nak kahwin dengan I ? " tanya
Rosnida .
" Ok , macam nilah . Balik nanti , you terus pack barang you . Kita kahwin
esok . " kata Azzahari .
" Eh , duit you dah cukup ke ? Mana you dapat duit ? " tanya Rosnida ,
kehairanan .
" I ambil duit syarikat . Jangan risaulah , mereka takkan sedar . Jom kita
enjoy dulu . " kata Azzahari .
________________________________________________________________________
Pelik . Takkan Ida balik lama sangat untuk kemas barang , getus hati
Azzahari . Dia memandu keretanya ke rumah Adzulfiar . Dari jauh , dia melihat ramai
orang berkumpul di rumah Adzulfiar . Yang perempuan bertudung . Yang lelaki
bersongkok . Bacaan surah Yasin kedengaran dengan kuat dari dalam rumah .
" Apa yang jadi ni , encik ? Siapa yang meninggal ? " tanya Azzahari kepada
salah seorang jiran Adzulfiar yang baru pulang ke rumahnya .
" Isteri Encik Adzulfiar . Tragik benar cara kematiannya . Kasihan Encik
Adzulfiar . " kata jiran itu .
Api yang telah lama membara di dalam hati Azzahari kini disemarakkan
lagi dengan apa yang telah berlaku .
" Sanggup kau bunuh kekasih aku, Adzulfiar . Sanggup kau bunuh anak aku .
Tengoklah , kau takkan hidup senang ! " ikrar Azzahari di dalam hatinya , sedih
mengenangkan pemergian Rosnida .
________________________________________________________________________
" Zahari , kau tahu tak apa yang kau buat ni ? Aku boleh dakwa kau , tahu
tak ? " marah Pengurus Makmal .
" Ala , Tuan . Saya guna tak banyak . Sepuluh ribu saja . " kata Azzahari .
" Macam nilah . Kau ganti balik duit yang kau dah guna . Lepas tu , kemas
barang kau . Kau di pecat . Aku tak dakwa kau atas kesalahan pecah amanah dah cukup
baik . " kata Pengurus Makmal .
Azzahari di buang kerja .
________________________________________________________________________
Azzahari sedang berjalan-jalan mengambil angin ketika dia terlihat satu susuk
yang cukup di kenalinya .
" Hei , Adzulfiar . Kau ingat aku lagi tak ? " tegur Azzahari kepada Adzulfiar
yang sedang menikmati sarapan pagi .
Adzulfiar mengamati lelaki yang menegurnya . Bercermin mata dan sedikit
berjanggut . Rambutnya yang kerinting di sikat dengan sedikit jambul di depan .
Azzahari , bingkas hati Adzulfiar . Rakan sepejabatnya sebelum Adzulfiar memohon
bertukar ke Taiping dahulu .
" Azzahari ? Azzahari Sulaiman ? "
" Wah , kau masih ingat kawan lama ya . "
" Duduklah , sarapan dengan saya dulu . " pelawa Adzulfiar .
" Mamak , roti canai dua . Teh tarik satu . " pesan Azzahari .
" Wokey , siap . " kata pengusaha gerai .
" Wah , dah lama aku tak jumpa kau . Kau kerja di mana sekarang ? "
tanya Azzahari .
" Saya kerja di tempat lama balik . Jadi Pengurus Makmal . Awak kerja
di mana sekarang ?
" Aku dah kena buang kerja . " wajah Azzahari bertukar sugul .
" Ah , biarlah . Kau ada berpasangan dengan sesiapa ke sekarang ? " tanya
Azzahari .
" Saya couple dengan Ireen balik.Ha , apa yang jadi lepas saya pindah dulu? "
"Huh , banyak yang jadi lepas kau pindah dulu . Bercakap pasal Ireen , kau
tahu tak apa yang jadi sebenarnya waktu dia clash dengan kau dulu ? " tanya Azzahari .
" Tak . Apa dia ? " soalku .
" Sebenarnya , waktu dia putuskan hubungan dengan kau dulu , doktor
beritahu dia cuma ada seminggu sahaja untuk hidup kalau tak buat operation untuk
kanser hati dia tu . Peluang untuk berjaya hanyalah 50-50 . Jadi , untuk mengelakkan
kau menderita kalau apa-apa jadi pada dia , Ireen putuskan hubungan dia dengan kau .
Dengarnya , dia memang cukup terluka waktu putuskan hubungan dengan kau dulu ."
jelas Azzahari .
" Zahari , betul ke semua ni ? Mana awak dapat tahu cerita ni ? " tanya
Adzulfiar , inginkan kepastian .
Azzahari meneguk teh tarik yang di pesannya . Dengan perlahan , dia
menjawab soalan Adzulfiar .
" Shahira yang duduk sebelah rumah aku tu , kawan baik si Ireen . Ireen
selalu luahkan perasaan dia pada Shahira . Dari Shahira la aku tahu semua ni . " jawab
Azzahari .
Azzahari dapat membaca perubahan pada riak muka Adzulfiar . Pasti dia
akan mencari Ireen semula . Azzahari begitu pasti . Haha ... kau tahulah nasib kau kali
ni , Adzulfiar . Kau tahulah nasib kau .
________________________________________________________________________
Azzahari mengenakan pakaian serba hitam . Dia turut membawa sebilah
pisau yang baru di belinya .
" Kau rasalah kepedihan yang aku dah tanggung , Adzulfiar ! " jerit Azzahari.
Azzahari kemudiannya menghidupkan enjin kereta . Kereta di pandu laju ke
apartment Nor Hazireen .
________________________________________________________________________
Telefon Adzulfiar berbunyi . Terpapar satu nama yang sedang bermain di
fikirannya di skrin telefon . Nor Hazireen .
" Hello . " Adzulfiar menjawab telefon .
" Fiar , tolong saya Fiar ... ada orang ... rumah .... pintu . " Ireen bercakap
dengan butiran perkataan yang tidak jelas , cemas .
" Ireen , apa dah jadi ? Ireen ? " Adzulfiar cuba mendapatkan kepastian .
" Fiar ... tolong ... dekat ... bilik ... Arghhhh! " jerit Ireen .
Azzahari yang telah dapat memasuki bilik Ireen menikam Ireen dengan pisau
yang di bawanya . Hatinya terasa cukup puas .
" Ireen , are you okay ? Ireen , tolong respon . " pintaku .
Azzahari mengambil telefon dari genggaman Ireen yang telah terbujur kaku .
" Adzulfiar , aku akan pastikan kau merana sepanjang hidup kau ... hahaha ."
" Hello , siapa ni ? " tanya Adzulfiar .
Azzahari memutuskan talian .
________________________________________________________________________
Dari jauh kelihatan sesusuk tubuh sedang berlari . Adzulfiar . Sasaran sudah
tiba , bingkas hati Azzahari . Dia memandu ke arah Adzulfiar . Tiba-tiba dia berubah
fikiran .
" Lebih baik aku buat dia menderita dari bunuh dengan macam tu saja . "
tingkah hatinya .
Azzahari membunyikan hon . Adzulfiar mengelak ke tepi jalan . Azzahari
memberhentikan kereta . Pintu penumpang hadapan di buka . Mayat Hazireen di tolak
keluar dari keretanya . Dia cukup gembira melihat perubahan riak wajah Adzulfiar .
________________________________________________________________________
' Juruteknik Makmal Perubatan di bebaskan Dari Tuduhan Membunuh . '
Begitulah tajuk muka hadapan akhbar Utusan Malaysia . Azzahari membaca
dengan penuh minat .
' ... Adzulfiar bin Khairil telah di bebaskan dari tuduhan membunuh Cik Nor
Hazireen binti Nor Hizam . Adzulfiar yang di temani teman wanitanya kelihatan gembira
dengan keputusan ... '
" Ahh!! " jerit Azzahari .
Akhbar yang di pegangnya di campakkan ke dinding . Kemarahannya
meluap-luap .
" Aku akan bunuh kau , Adzulfiar . Aku akan bunuh kau . " sumpah
Azzahari di dalam hatinya .
1 comment:
laaa
dh nk hbs ke??
mane watak milah??
hwaa~ :(
Post a Comment