" Ponn .. ponn ... " hon satu kereta dari arah depanku . Lampunya yang
terang menyilaukan pandanganku .
Aku mengelak ke tepi . Kereta itu berlalu di sebelahku , kemudian berhenti
seketika . Pintu hadapan sebelah penumpang di buka . Pemandunya menolak sesuatu
dari tempat duduk hadapan . Suatu yang besar . Suatu yang menyerupai susuk
tubuh manusia . Suatu jasad ... Ireen ! Sebilah pisau tercacak di lehernya . Kereta itu
berlalu dengan pantas membelah kepekatan malam . Cengkaman otot-otot di kaki ku
terasa begitu longgar . Aku melutut lalu memeluk jasad itu .
" TIDAK !! "
________________________________________________________________________
Hari ini aku akan di bicarakan di mahkamah . Aku telah di tuduh membunuh
Ireen apabila aku melaporkan kematiannya . Di manakah keadilan di dunia ini ? Yang
jahat akan terus hidup bebas sedangkan yang baik harus menderita ? Ke manakah
perginya hukum Karma yang selama ini hangat di bicarakan di dalam cerpen-cerpen
seperti yang di utarakan oleh Uthaya Sankar SB ? Di dalam lagu Alicia Keys ?
Kemanakah perginya Yang apabila Yin berleluasa ? Sudah hilangkah keseimbangan
di antara kebaikan dan kejahatan di dunia ini ? Kalau ikutkan hatiku ini , mungkin sudah
lama aku menamatkan riwayatku sendiri . Tetapi , syukurlah aku telah dilatih secara
fizikal dan mental ketika belajar di UiTM dulu . Konsep Towering Personality yang
di terapkan masih menebal dalam diriku . Mujurlah juga Ariynna sering datang
melawatku ketika aku berada di dalam tahanan sementara menunggu perbicaraan . Dia
jugalah yang telah memberikan kata-kata semangat padaku agar terus tabah menghadapi
dugaan ini .
________________________________________________________________________
Prosiding mahkamah berlangsung selama hampir empat jam . Aku yang
masih di selubungi kesedihan berasa agak bosan dan kurang selesa dengan suasana
di mahkamah . Aku cukup tertekan . Satu demi satu saksi tampil menyatakan maklumat
masing-masing . Di suatu sudut , kelihatan Ariynna sedang duduk dengan tenang ,
khusyuk mengikuti perbicaraan . Dahinya kelihatan berkerut tiap kali saksi pendakwaan
mengutarakan pandangan yang agak kurang logik . Namun , dia masih terus sabar
mengikuti perbicaraanku .
_______________________________________________________________________
" Dari bukti-bukti serta saksi-saksi yang di kemukakan , mahkamah dengan
ini memutuskan bahawa , defendan , Encik Adzulfiar bin Khairil tidak bersalah atas
tuduhan membunuh Cik Nor Hazireen binti Nor Hizam . Mahkamah dengan ini
membebaskan Encik Adzulfiar bin Khairil dari semua pertuduhan ." nyata Tuan Hakim
seraya menghentak penukul mahkamah .
" Alhamdulillah ... " kataku di dalam hati , bersyukur ke hadrat Tuhan yang
telah memberikan pertolonganNya .
" Syabas , Tuan . Kami memang awal-awal lagi dah tahu yang Tuan tidak
bersalah . " ucap salah seorang kakitanganku yang menghadiri perbicaraanku .
" Terima kasih . " balasku .
Dari suatu penjuru , kulihat Ariynna berjalan perlahan-lahan mendekatiku .
Di bibirnya terukir senyuman manis yang mampu menghilangkan segala kegusaran
di dalam diriku .
" Tahniah , awak . Jom , saya hantar awak balik . " kata Ariynna .
" Terima kasih , Rin . "
1 comment:
bhg 8 p0n xde lgu ke??
kal0 mcm biar sy nyanyi laa
mary had a little lamb
little lamb
little lamb
mary had a little lamb
its fleece white as snow... :P
Post a Comment