10 March 2009

Cerpen Dzulfiqar..The series..Bhgn 2..

DUGAAN CINTA

Sejak dari peristiwa di makmal itu berlaku , aku semakin rapat dengan

Ariynna . Banyak masa yang telah kami habiskan bersama . Perasaan cintaku

padanya semakin hari semakin menebal . Namun aku gusar , adakah perasaannya

terhadap diriku sama sepertimana aku menyayangi dirinya . Aku juga teringat

pada pepatah yang telah aku cipta dengan sendirinya , ' Once a loner , forever

a loner ' ataupun 'sekali kita bersendirian , selamanya kita akan berseorangan ' .

Aku cukup takut memikirkan kata-kataku akan memakan diriku akhirnya . Namun ,

kupendamkan semua ini , bimbang satu kesilapan akan memusnahkan kebahagiaan

yang baru tercipta untukku .

_______________________________________________________________________

"Adzulfiar , macam mana hubungan kau dengan Rin sekarang ? "

tanya Safnizal .

"Saya ok je dengan dia . Kenapa ? " tanyaku .

"Aku dengar dia dah ada seseorang di hati dia ." jawab Safnizal , jujur .

"Ala , mestilah dia ada parents dia dalam hati dia . Tak pun adik beradik

dia ." kataku , berseloroh .

"Kau ni , main-main pula . Aku cuma nak ingatkan kau . Lagi tinggi

kau panjat , lagi sakit bila kau jatuh . " kata Safnizal , mengingatkanku .

" Thanks , bro. Jangan risaulah , saya takkan apa-apa . Percayalah ."

kataku , cuba menyembunyikan kegusaran di dalam hatiku .

________________________________________________________________________

KEMUSNAHAN PANAH DEWA CINTA

"Kenapa dia tak balas mesej lagi ? " tanya diriku .

Sekarang kami sedang menjalani cuti semester . Sudah hampir seminggu

cuti yang berlalu . Sudah berpuluh-puluh mesej kuhantarkan kepada Ariynna melalui

SMS . Pelik , dia tidak pernah membalas mesejku semenjak cuti kami bermula .

________________________________________________________________________

Pada petang suatu Ahad , telefon bimbitku berbunyi . Mesej . Dari

Ariynna! Hatiku menjerit keriangan . Aku membuka mesej tersebut . Perasaanku yang

tadinya gembira kini hilang bagai dihempap batu besar .

" As ' kum awak :) maaf sebab dah lama saya tak balas mesej awak . Tapi ,

saya buat macam ni untuk kebaikan kita juga . Ada cerita tak elok yang

saya dengar pasal kita "

Begitulah bunyi mesej yang di kirimkan .

"Cerita tak elok apa pula ni? " tanya hatiku .

"Cerita tak elok apa awak ? Cuba awak beritahu saya cerita apa yang awak

dengar ." balasku .

Selang beberapa minit kemudian , mesej di balas .

"Sebelum tu , saya nak awak beritahu saya dulu . Dalam persahabatan kita

ni awak anggap saya sebagai apa ? Kawan , stranger atau enemy ? "

"Apa yang awak cuba katakan ni awak ? " bentak hatiku , meronta dalam

belengu yang tidak berdinding .

"Tak mungkin saya akan anggap awak sebagai stranger atau enemy . Awak

pun tahu diri saya yang sebenar , kan ? " jari-jemariku dengan pantas

menaip jawapanku .

"Message Sent ." begitulah yang terpapar di skrin telefonku .

Aku begitu resah menunggu . Setiap saat yang berlalu ku rasakan bagai

menunggu ayam bertelur . Cukup lama dan menyeksakan . Oh Tuhan , dugaan

apakah yang sedang ku hadapi ini?

"Tit tinit tit nit tininit .... "

Telefonku berbunyi . Menandakan kedatangan mesej .

"Jawapan awak tu tak berapa jelas . Takpelah , lebih baik saya tak beritahu

awak cerita tu pasal saya sendiri pun tak pasti lagi . "

Mengapakah perlu aku di seksa begini ? Nampaknya terpaksalah aku

memberitahu perkara yang sebenarnya .

"Awak , sebenarnya saya sukakan awak . Waktu mula-mula kenal dulu ,

memang saya anggap awak sebagai seorang kawan saja . Tapi , semakin

kita mengenali antara satu sama lain , perasaan tu dah berubah kepada

menyukai awak . Saya dah jatuh hati pada awak . Maafkan saya ..."

Dalam keterpaksaan , aku menekan butang hantar . Detik-detik keresahan

terpaksa ku lalui sekali lagi . Menanti sebuah jawapan yang aku sendiri tidak tahu .

" Aku tak bisa luluhkan hatimu ,

dan aku tak bisa menyentuh cintamu ,

seiring jejak kakiku berhentak ,

aku telah terpagut oleh cintamu .

menyelusup hariku dengan harapan ,

namun kau masih terdiam membisu .

Sepenuhnya aku ,

ingin memelukmu ,

mendekat penuh harapan ,

untuk menyintaimu .

Setulusnya aku ,

akan terus menunggu ,

menanti sebuah jawapan ,

untuk memilikimu .

Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku ,

semoga kau tahu isi hatiku ,

dan seiring waktu yang terus berputar ,

aku masih terhanyut dalam mimpiku . "

(Padi : Menanti sebuah jawapan )

" Em , terima kasih sebab jujur . Takpe , saya tak salahkan awak .

Sebenarnya , saya dengar cerita yang awak anggap saya 'lebih dari

seorang kawan' . Tapi , apa yang saya tahu kita berkawan baik . Maafkan

saya , saya tak berniat untuk mempermainkan awak . Saya sayangkan

persahabatan kita ni . Saya rasa masih terlalu awal untuk fikirkan semua ni .

Kalau dah jodoh , tak akan ke mana :) "

Mesej itu kubaca di ikuti hancur luluhnya perasaanku . Jiwaku terluka . Luka

yang amat dalam hingga mencederakan kembali parut luka lamaku . Parut luka yang

berdarah saat aku kehilangan wanita pertama dalam hidupku sembilan tahun dahulu .

Parut luka yang berdarah saat aku kehilangan ibuku kepada penyakit kanser yang telah

sekian lama di deritainya . Parut luka yang berdarah saat aku bertekad bahawa aku tidak

akan membenarkan kanak-kanak lain hilang belaian kasih dari ibu mereka sedang mereka

masih terlalu kecil untuk mengerti . Dan kini , parut yang telah sekian lama sembuh

berdarah kembali . Di hiris tajamnya kegagalan dalam cinta pertamaku sendiri .

Anggotaku menjadi lemah , sehingga aku seakan tak mampu untuk berdiri sekalipun .

Haruskah aku melalui penderitaan ini sekali lagi ?

" Once a loner , forever is a loner "

3 comments:

nur akmal said...

sambungan yang bagus...
keep it!!!~

kisah cempaka said...

msg henf0n si her0 bnyi tit tit je ke?
bwat laa ringt0ne sket
ehehhehe :P

syara said...

BESNYEE.bru bace.=)